Hari ini saya banyak sekali mendengar kabar baik dari teman-teman. Si Indah usulan masalahnya diterima sekali jalan ( di jurusan saya, mengulang usmas berkali-kali adalah hal yang biasa, sekali tembus itu hebat ) Si Kike baru jadian sama temennya ( belom kenal sih, tapi liat di facebook sepertinya tampan ^.^ ), Si Abang baru ke kampusnya lagi setelah sekian lama absen dan dapat keringanan buat lulus ( secara dia udah lebih expired dari saya ), Si Tria udah dapet acc dari dosen pembimbing buat sidang minggu depan. Selamat ya teman-teman, saya ikut bahagia :D
Walaupun saya ikut senang, tapi sebenernya saya juga merasa panik, terutama karena Indah usmasnya udah diterima sedangkan saya belum. Bukan sejenis perasaan iri, tapi merasa ketinggalan. Sensasi seperti ini juga kemarin terasa sekali waktu Citra sama Teny dinyatakan lulus bulan Desember lalu. Waktu tim dosen membacakan hasil yudisium, saya senang mereka lulus, tapi jujur dalam hati saya juga sedih ditinggal mereka :(
Perasaan seperti ini sebenarnya bisa jadi motivasi buat saya mengejar ketertinggalan ini, dan memang iya. Saya masih berharap, hari ini hari mereka dan esok hari pasti ada juga hari buat saya. Amin :)
For your information, sistem perskripsweet-an di jurusan saya itu ada beberapa tahap. Yang pertama dilakukan adalah membuat usulan masalah aka usmas. Usmas terdiri dari bab 1, dan proses pemilihan topik dan pengerjaannya mandiri. Setelah bab 1 ini jadi, dikumpulkan ke jurusan dan akan disidang (sidang usmas) biasanya oleh dua dosen. Hasilnya bisa langsung diterima, tapi lebih sering yang harus ditolak dulu karena berbagai alasan. Yang langsung diterima pun kebanyakan juga masih compang-camping perlu revisi sana-sini. Dan kalau sudah direvisi, baru deh mengurus Surat Kuasa (SK) pembimbing untuk bimbingan skripsi. Cukup ribet kan ;)
Nah, posisi saya sekarang ini adalah masih belum punya judul skripsi karena usmas saya belum diterima. Bulan Oktober lalu, saya pernah usmas sekali dan ditolak. Judul saya waktu itu: "Konstruksi Realitas Wartawan Infotainment". Sebuah topik yang menurut saya menarik tapi belum bisa diluluskan karena untuk sebuah studi fenomenologi seperti yang saya ajukan itu, saya harus sudah punya narasumber pasti buat penelitian saya, dan saya belum punya waktu itu (sampai sekarang juga sih :p).
Narasumber sebenarnya sudah saya cari, tapi belum dapat. Dan daripada saya kerepotan, akhirnya saya memutuskan untuk mengganti topik usmas saya jadi: analisis framing mengenai pemberitaan peristiwa HKBP vs FPI di Ciketing Bekasi. Saya sudah yakin dengan judul ini, data-data yang saya perlu sudah ada, tapi ternyata saya masih harus ketemu hambatan lagi. Judul ini mirip dengan temen dan usmasnya sudah duluan masuk. Huft!
Ya sudahlah ya, mau tak mau saya memang harus berganti haluan. Sekarang ini saya akhirnya mencoba mengerjakan objek penelitian yang sama tapi dengan analisis berbeda, analisis wacana kritis. Semoga kali ini jalan saya mulus. Please Tuhan..
Tolong doakan saya teman-teman.. :)
Pesan buat yang mau mengerjakan skripsi: Gunakan segala kesempatan (waktu) yang ada sebaik-baiknya, kalo sudah keburu-buru yang ada pasti ribet seperti saya. Proses pengerjaan skripsi itu PASTI akan bertemu dengan BANYAK halangan dan hambatan. Karena itu, gunakan waktumu sebaik-baiknya untuk mencapai "Harinya Saya, Kamu, Kita". Pasti bisa! Semangat! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar