Minggu, 05 Februari 2012

Hello Pare!

Ini adalah hari ke-12 sejak pertama kali aku menginjakkan kakiku di Stasiun Kediri menuju Pare, sebuah kota kecil atau mungkin juga disebut kabupaten yang terkenal dengan "Kampung Inggris"-nya.

Adalah sebuah keputusan besar untukku bisa sampai ke Pare dalam rangka belajar bahasa Inggris ini. Dengan berbagai pertimbangan dan kekhawatiran dari orang tua, akhirnya aku bisa meyakinkan diriku dan juga mereka kalau keputusan ini jauh lebih baik dari yang lainnya seperti pulang ke Jayapura misalnya :D

Di Pare, ada banyak sekali tempat kursus bahasa Inggris. Ada beberapa yang memang sudah punya nama, tapi banyak juga yang masih merintis usaha mereka. Beruntung ada Upe yang udah duluan tiba di Pare, dia yang mendaftarkanku ke Elfast untuk kelas Basic Program I, salah satu tempat kursus terbaik di sini dan juga kelas Bridge Speaking di Peace Academy. Kelas-kelasnya dibuka setiap tanggal 10 dan 25 tiap bulannya. Untuk tempat-tempat yang sudah punya nama, harus mendaftar jauh-jauh hari sebelum kelas dimulai.

Aku berangkat pukul 15.30 dari Stasiun Bandung dengan kereta Malabar Ekpress, duduk di bangku 12A kelas eksekutif seharga Rp.255.000,-. Menurut jadwal, harusnya aku sudah tiba di Kediri pukul 03.30 tapi untungnya perjalanan ngaret. Setelah melawati Stasiun Kertosono, akhirnya sekitar jam 04.30 aku turun di Stasiun Kediri. Karena tidak dijemput Upe, aku harus menunggu sampai terang untuk melanjutkan perjalanan naik becak seharga Rp.15.000,- ke tempat ngetemnya angkot Kediri-Pare. Kata Upe, harusnya harga becaknya Rp.10.000,- saja, tapi ya sudahlah.. Sampai di tempat angkot, aku langsung naik di kursi sebelah supir. Angkotnya masih kosong dan setelah menunggu sekitar 20 menit akhirnya datang juga serombongan anak muda yang juga menuju Pare (pada akhirnya mereka jadi teman sekelasku di Elfast).

Aku turun di depan toko Al-Amin, Pare sekitar pukul 07.00 kurang dan langsung dijemput Upe. Ternyata camp kami tidak jauh dari situ. Karena tiba tanggal 25 Januari, bertepatan dengan kelas baru dimulai, rencananya aku mau ijin sehari untuk istirahat, tapi akhirnya aku gak pake mandi langsung ikut Upe ke kelas speaking. Felt lil'bit hangover but it's okay :). Oia, di Pare kebanyakan orang bertransportasi menggunakan sepeda yang ada keranjang di depannya. Untung waktu itu, my new friend here, Abida punya sepeda nganggur, jadi sampai sekarang aku yang pakai.

12 hari di sini, so far so good, thank God! I'll tell you later the detail. About new friends, classes, food, camp, church, and many else. It is so exciting!

Thank you, Lord, Mom, Dad for this opportunity. Love You :*