Sabtu, 28 Juli 2018

Pindahan! Bye Jayapura, Hello Jakarta :)

Tahun 2018 ini, Puji Tuhan aku dan suami berkesempatan untuk pindah ke Jakarta. Seneng gak? aku sih seneng banget! Kalo suamiku, mmhh, dia masih agak sulit move on dari kota kelahirannya, Jayapura, hehe.


23 Maret lalu, kami terbang dari Jayapura ke Jakarta pakai pesawat Sriwijaya Air. Sebelum-sebelumnya kami pernah beberapa kali berkunjung ke luar kota pakai pesawat (yaiyalah! di Jayapura atau Papua pada umumnya kalau mau ke luar kota hanya bisa pake pesawat atau kapal laut.) tapi kali ini rasanya beda banget, hiks. Bedanya adalah udah pasti karena ini pindahan bukan jalan-jalan. Kami diantar sama keluargaku (Papah, Mamah, Roi) pakai mobil rentalannya Monde temen kami.


Pagi itu kami bener-bener rempong banget. Dengan waktu yang super singkat untuk packing pindahan (cuma semingguan lah), barang-barang kami yang belum bisa keangkut harus dipindah ke rumah Mamaku karena rencananya rumah mertua yang kutinggalin bakal dikontrakin karena bakkal kosong tanpa kami. Rencananya sihh H-1 mau angkut-angkut, tapi kenyataannya hari H sebelum ke bandara baru bisa terlaksana. Gila banget lah pagi itu. Mana flight kami itu jam 9.30an WIT pagi gitu. Jadi dari jam 6an (kami telat bangun dong gegara tepar!) sebagian barang yang udah masuk kardus, diangkut ama suami ke rumah Mama sambil akunya siap-siap di rumah dan finishing packing. Karena kami gak tau mau sewa mobil pick up atau bahasa kerennya di Papua itu "mobil blakos aka blakang kosong", kami angkut barang pake mobil Monde dan satu angkot aka taxi Papua. Serba buru-buru pokoknya! Even udah pake dua mobil gitu, barang kami masih ada yang harus diangkut, hiks.. Jadilah yang berikutnya suamiku balik dari rumah Mama langsung bareng rombongan pengantar, dia nyampe langsung mandi dan masih angkut barang ke mobil, lanjut bandara, terus mobilnya balik lagi ke rumah Mama dropping sisa barang lainnya. Fiuh! luar biasa banget sampe gak sempet nangis-nangisan di bandara saking rempongnya T____T



Setelah sampai Bandara Sentani, kami berdoa bareng sekeluarga terus aku dan Aruna langsung masuk ke dalem sambil bawa dua koper, dua karton, dua tas punggung dan beberapa gembolan. Karena tiket kami ini adalah tiket yang jadwal penerbangannya diubah sama si maskapai (ini nyebelin deh :/ ), jadi kami harus lapor dulu ke pihak maskai untuk tuker tiket baru deh bisa check in. Naahh, pas check in inilah baru ketahuan kalo bagasi kami udah kelebihan muatan sekitar 12 atau 7 kg gitu deh lupa dan kami harus bayar sampe 1juta lebih, untung bisa dapet diskon jadi kurang dikit lah.



Setelah check in, kami sarapan dulu tuh di resto bandara favoritku di lantai 1 karena kami pikir "Ah, masih cukup lah waktunya" baru sempet makan setengah mangkok soto, tiba-tiba ada panggilan penerbangan gitu.. Dan Tuhan tuh baik banget.. aku yang kepedean kalo flightnya masih lama tiba-tiba iseng dengerin nomer penerbangannya terus cek di tiketku daaann ternyata itu sama. Gak pake lama langsung kami tinggalin lah itu makan dan buru-buru ke atas untuk masuk pesawat. Emang kecepetan dari jadwalnya sih ternyata, tapi karena gitu jadi kami terbangnya on time. Untuuung aja gak ketinggalan pesawat, huhu..



Kami transit dua kali, yang pertama di Bandara Frans Kaisiepo Biak (kampungku) kemudian di Bandara Sultan Hassanudin Makassar. Pas di Biak, kami telepon Nene (Mamanya Papaku), pamitan sekalian berkabar kalo lagi transit di Biak. Beberapa jam kemudian kami transit lagi di Makassar dan kami harus ganti pesawat. Sekitar jam 3an WIB kami tiba di Bandara Soekarno Hatta dan udah dijemput sama Mama Tua Rini, kakaknya mertuaku. Praise God! Setelah sekitar 8 jam penerbangan akhirnya taouchdown Mamakota dan untung banget kami dijemput keluarga sekaligus ditampung sementara sambil nyari tempat tinggal yang deket kantor suami. Dari bandara, kami langsung caw ke daerah deket Tanjung Priok gitu deh. Kami tinggal hanya dua malem di Mama Tua karena hari Senin, 26 Maret, Aruna sudah harus datang ke kantornya di daerah Sudirman.



Sesuatu banget kepindahan kami ini. Singkat, jelas dan padat banget prosesnya. Dan yang pasti kami bersyukur banget sama Tuhan karena walaupun pindahannya kacrut banget tapii ada aja pertolongan Tuhan buat kami. Masih ada beberapa part sih tentang pindahan ini, tapi di post berikutnya aja deh yaa... See you! :-*




Jumat, 27 Juli 2018

Sudah Bulan Juli Tahun 2018 Sekarang

Sudah bulan Juli tahun 2018 sekarang. Betapa banyaknya waktu yang sudah berlalu dan tak pernah aku dokumentasikan di blog ini semenjak ada twitter dan instagram.


Sudah bulan Juli tahun 2018 sekarang. Sudah terlalu banyak hal yang berubah, bertambah, berkurang dalam hidup seorang Graceianna Wambrauw. Pastinya sekarang aku sedang punya banyak waktu untuk kembali menengok kawan lamaku ini, si blog CURIOUS ini, hehe...


Rencananya aku mau lebih sering menulis. Rencananya aku mau lebih banyak belajar mengulik apapun tentang blog ini. Rencananya aku mau blog ini jadi terapisku. Iya, aku perlu terapi mengungkapkan perasaan, kegelisahan, kebahagiaan dan apapun yang ada di hati dan pikirku.


Semoga semua rencana ini berhasil terlaksana :)

Kenang-Kenangan

Sebuah tulisan yang sudah tersimpan lama di draft dan baru aku posting sekarang ^__^



Sudah lama gak posting tulisan di blog.

Bulan April, Mei, Juni ini memang semua energi dan pikiranku terkuras untuk urusan skripsweet. Gak nyangka juga sih bisa kaya gitu, padahal jujur aja, saya banyak 'lari' dari tugas yang satu itu, tapi memang ya, udah di ujung tanduk gini sih emang gak bisa kemana-mana :)

Sebenarnya Mei lalu, Puji Tuhan aku sudah menyelesaikan sidang komprehensif. Banyak banget kebaikan Tuhan yang aku alami menuju proses yudisium komprehensif itu. Dari persiapan yang minim dan emosional, tapi Tuhan mampukan aku dengan kekuatan-Nya yang luar biasa. Bener-bener mujizat lah hari itu aku bisa lulus komprehensif, bisa hapal teori dan pritilan kompre dalam waktu yang singkat, bahkan bisa menjelaskan dengan cukup baik (menurutku ya :p ) di depan para dosen penguji, pokoknya Tuhan luar biasa banget lah! :D

Lanjut bulan Juni, tepatnya tanggal 7 aku sidang skripsi. Untuk sidang kali ini, aku dalam kondisi gak siap sebetulnya. Pengumuman sidang baru keluar tanggal 6 aka H-1 siang, aku belum bikin power point, belum baca-baca lagi skripsiku sejak selesai kompre, pokoknya belum siap! Pas tanggal 6 itu aku riweuh bukan main nyiapin ini itu dibantuin Upe, Dika, dan Cia. Persiapan sampai jam 3 pagi, tidur gak sampai 1 jam buat baca-baca skripsi lagi, pokoknya gila banget lah hari itu!
Sampai kampus sekitar jam 7.30 pagi, sendirian, dan gugup setengah mati setelah sebelumnya aku nangis di ojek :( perasaan yang gak enak banget waktu itu. Satu per satu teman-teman sidangku datang, suasana makin tegang sampai akhirnya sidang dibuka. Di kelompokku, aku dapat giliran presentasi paling akhir dan waktu itu aku presentasi kaya orang lari berkilo-kilo.. kebanyakan ambil nafas karena dada berasa sesak, beda banget waktu kompre. Mengerikan!
Sekitar pukul 2 siang, akhirnya giliranku tiba buat diuji skripsinya. Ada 4 dosen di ruanganku, salah satunya adalah bapak dosen pembimbingku. Para dosen nampak sudah kelelahan setelah menguji 3 teman sebelumku jadi mereka tidak terlalu banyak bertanya tapi langsung kasih saran ini, itu, dosen pembimbingku pun sangat membantu. Waktu keluar ruangan, ada semacam perasaan kalau skripsiku ini mungkin yudisiumnya bakal ditunda karena banyak revisinya, tapi Upe bilang pasti lulus. Kurang lebih 1 jam kemudian, dosen penguji terakhir memanggilku ke mejanya di ruang dosen mulai membahas skripsiku, dan.. jeng jeng jeng! Dia bisa banget nemuin kekuranganku, aku gak paham sama salah satu perangkat analisisku! OMG! Mati kutu dan benar-benar gak bisa berkata apapun selain ngaku kalau memang aku gak ngerti, huft! Bahkan waktu dikasih tau sama dosen penguji itu, aku sempat berfikir "Hah, harus ada kaya gitu segala? Kenapa aku baru tahu ya?!".
Keluar dari ruangan dosen, perasaan gak enak makin mencekam, mau nangis tapi gak bisa jadi ketawa-ketiwi aja deh. Dan pas dipanggil ke ruangan sidang untuk yudisium, akhirnya ketahuan lah hasilku hari itu: SIDANGKU HARUS DIULANG! Hmmm.. Sedih.. Tapi tetap bersyukur sih karena paling gak, dosenku gak bilang hal-hal yang menusuk perasaanku, justru aku tahu salahku di mana..

Menyapa Larut Malam Kembali

Halo!
Lama banget blog ini aku kacangin. Kirain udah tenggelam termakan jaman, ternyata tulisan-tulisanku masih aman di sini.
Lucu dan geli juga ternyata kalau baca cerita masa lalu. Tapi gak semuanya menyimpul senyum di wajah. Ada beberapa tulisan yang jadi semacam catatan pengingat buatku.
Sudah tahun 2017 sekarang. Aku sudah pakai cincin kawin di jari manisku. Aku sudah mengajar hampir 5 tahun. Aku sudah berhasil dapat skor ielts 6,5. Dan banyak sudah, sudah lainnya yang menjadi kelanjutan dari cerita-cerita sebelumnya.
Beberapa hari ini, aku tidur cukup larut bahkan sampai matahari sudah muncul lagi. Aku sedang sibuk mengusahakan mimpiku jadi kenyataan. Aku butuh bangun lebih lama supaya mimpi jangan hanya jadi sekedar mimpi.

Menyenangkan bisa menyapa larut malam kembali. Ada semangat dan gairah yang sulit dijelaskan dalam detik-detiknya. Hanya berharap badan ini tetap sehat dan kuat. Aku sudah tidak muda lagi. 😊

Selasa, 05 Februari 2013

Minta Apa Tuhan?

Matius 7:7 bilang "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."

Ini ayat renunganku beberapa hari lalu dan ini sudah sejak lama jadi ayat kesukaanku.

Tapi kemudian saat aku mulai berdoa, aku bingung.. Apa yang mau aku minta Tuhan? Bukan karena aku sudah punya semuanya. Tuhan tahu aku punya banyak mau dan kebutuhan.

Miris. Itu yang kurasa tentang diriku sekarang ini. Rasa ingin ini dan ituku sedang pergi entah kemana. Aku tidak tahu mau minta apa, Tuhan.. :(

Malam ini, aku punya pembicaraan panjang dengan kedua orang tuaku. Mereka komplain dengan sikapku akhir-akhir ini yang pemarah dan tidak sabaran. Aku pun sadar itu tapi aku juga tidak mampu berubah dengan mudahnya. Aku cuma bisa bilang maaf. Tapi aku tidak tahu harus berubah seperti apa. Tiba-tiba saja aku merasa bodoh. Aku lupa bagaimana menghormati kedua orang tuaku. Sungguh aku bingung dan tak mampu.

Dan akhirnya aku tahu sekarang apa yang mau kuminta pada Tuhan: Aku mau berubah jadi anak baik dulu saja.. :(